Selasa, 28 Oktober 2014


Impianku mungkin terlalu fantasi
Mengharap alir sungai di tepian teratak ini
Lantas parit aku manjakan
Bagai memiliki terusan alps
Kecantikkannya sering dipandang enteng
Seninya ia bila mengalir tanpa sekatan
Walau adakalanya tersia dek insan yang mencari rezeki melaluinya tanpa menghargai
hak insan dan makhluk lain
Mereka Seronok menimba lubok haruan yang menjadi harapan dan senyuman tatkala ringgit bertukar tangan




Lantas, sabarku diuji
melayan tinggalan sisa pancingan
kerenah si 'pemburu'
...dan aku pasti akan...
mengutip botol berkaca menyambar luka jemari namun tak serik menyeluk plastik di dasar selut yang tidak reput dek alam Walau kudratku semakin rapuh Bisa terasa di setiap sendi





Ini mungkin tanah nenek moyangku
Namun ia mutlak milikNya
aku tak rapat memagarinya Kerana beburung dan makhluk lain turut bertapak di sini



Dan bunga-bungaku yang sarat bertindih-tindih Adakalanya dilihat merimaskan Tetapi ia sebaliknya menjadi penawar kesesakkanku setelah jiwa sedih melayan kerenah duniawi 

Dia memberi damaiku di sini
Tak perlu pergi jauh....

Rabu, 18 Jun 2014

rindu abah...


Rindu abah bertandang kuat
Saat ramadhan menjelma datang
Tiada kata terungkap luah
Sebagai ganti ucapan bermakna

Kasih abah tiada dilupa
Jasa diangkat selagi bernyawa
Kiriman doa harapan pasti
Semoga dikantung syurga
Hingga akhirat dimanja Dia...


Selasa, 13 Mei 2014

daya hati...





Membawa daya hati
Melalui hari ini
Semalam dihadapi dengan rasa jiwa
Esok masih kabur, bukan milikku
Pada mata kasar...mudahnya, ditempatku...

Apa perlu kata
Andai melukakan, mungkin kesukaran membuat segalanya dilepaskan di sini
Mungkin pandangan mudah menjatuhkan hukuman tak setimpal apa yang dikorbankan halimunan belaka

Namun senyuman bukanlah racun
Tidak melupakan definisiku

....

Isnin, 10 Mac 2014

sajak MH370

....ada yang berbicara bersama akal tiada panjang, ada yang berbicara dengan lidah setajam pisau, ada yang berbicara sambil menjamah daging saudara, ada yang berbicara bagai ajal tiada intai....

Dunia kian tua,
Akal masih muda,
Kisah sedih buat bercanda....




Mungkinkah kan tersingkap
Segala yang berlaku
Sinar mentari mula menyinari
Memancar di celah-celah awan gemawan

Hanya Dia yang Maha Mengetahui
Rahsia penciptaanNya
Menguji setiap jiwa manusia
Usah dipertikaian hikmah sebaliknya
Kembalikan hati kita dekat padaNya


Pengharapan seluas samudera
Impian setinggi langit biru
Usah putuskan tali doa
Jawapan ada  pasti buat yang dikehendakkiNya......





Rabu, 19 Februari 2014



Papa di perhitungan

Di mana hendak letak nokhtah
Bicara insan mengadu domba
Baginya satu keperluan
Keasyikkan jalinan kemesraan

Bukan ku takut merasai sepi
Ku abai hilang teman saudara
Ku bisu bagai pinta dipinggir
Tapi ku yakin Dia sentiasa di sisi

Tuhanku pinjamkan ku kepintaran
Menghadapi situasi
Tidak mahu melukai dan dilukai
Ku mahu eratkan siratulrahim tanpa membenih dosa

Wahai diri...
Simpulkan lidahku saat tertarik umpatan nista
Wahai diri...
Lipatkan telinga saat dikelilingi nada-nada keji yang mengasyikkan

Amalan baik seluruh hidup
Masihkah berbaki di sana
Kerana mulut badan binasa
Papa diperhitungan

Rabu, 1 Januari 2014

pendam





Tak perlu mencari
Aku masih di sini
Melihat bintang bintang
Mulai hilang jejak
Kerlipan yang memancar
Semakin jauh...sejauh hatiku

Tak perlu memanggilku
Setelah  berpaling leka
Tiada lagi istimewa kehadiran ku di sini

Semakin ku beri
Semakin ku terpinggir
Pengiktirafan tak pernah
Menjadi milikku
Ku pujuk jiwa menolak impian
Untuk apa dikenang oleh manusia alpha
Walau tak dilihat di dunia
Di sana Dia mengetahui

Aku bukan malaikat
Mampu terima segala
Perasaan terpendam
Melenyapkan simpati




Nukilan : domolitos d'sikajumiung

                    Sikajumiung@blogspot